Pada peristiwa infark myocardium, terdapat dua hal amat penting yang memerlukan perhatian ditinjau dari segi fisiologi klinik, yaitu (l ) perubahan kurva Frank-Starling pada jantung, yang ditunjukkan oleh penurunan curah jantung dan (2) tampak kenaikan tekanan vena sistemik. Dan secara praktek klinik dapat diamati perubahal tekanan darah, denyut jantung atau jika dapat dihitung perbedaan kadar oksigen antara arteri dan vena, serta konsumsinya, sehingga dengan obat ampuh penyembuh diabetes segera dapat diketahui isi sekuncup. Dan di sisi lain dapat diamati perubahan tekanan di vena jugu laris externadi daerah leher.
Suatu perjalanan fisiologi kegagalan jantung mendadak dapat dilukiskan sebagai berikut: Pada gambar tampak perubahan curah jantung dan tekanan atrium kanan atau 'right atrial pressure'. Pada penelitian laboratorium yang lain atau di buku kardiovaskuler seringkali dijumpai istilah perubahan 'cardiac performance' dan isi akhirdiastolik ventrikel kiri. Pada peristiwa kegagalan jantung mendadak terlihat pergeseran kurva Frank-Starling dari kiri ke kanan dan tampak curah jantung berkurang, dilain pihak terlihat peningkatan tekanan atrium kanan. Diketahui bahwa pada keadaan normal curah jantung berkisar 5 liter per menit dan tekanan atrium kanan menunjukkan tekanan 0 mmHg.
Dalam beberapa detik setelah peristiwa awal gagal jantung mendadak, maka nilai curah jantung berubah menjadi 2 liter per menit dengan tekanan atrium kanan sebesar4 milimeter air raksa. Meningkatnya tekanan atrium kanan ini memperlihatkan adanya bendungan di dalam atrium dan kegagalan jantung memindahkan darah kesistem arteri. Walaupun demikian, curah jantung sebesar dua liter per menit tersebut masih dapat mencukupi kebutuhan hidup sel-sel jaringan dalam batas minimum.
Mekanisme selanjutnya, disusul oleh suatu rangkaian refleks simpatis yang munculsebagai kompensasi terhadap peristiwa kegagalan jantung mendadak sebagai pompa. Adapun mekanismenya berlangsung sebagai berikut: segera setelah terjadi penurunan 'cardiac performance', terjadi penurunan tekanan darah umum, yang rendahnya tekanan darah ini akan merangsang pusat-pusat pengaturan tekanan darah secara cepat seperti refleks baroreseptor yang terletak di daerah glomus caroticum serta perubahan pH, kadar oksigen dan karbon monoksida di dalam plasma darah juga merangsang sinuscaroticus, sehingga terjadi refleks kemoreseptor. Rangkaian refleks ini disertaijuga oleh refleks yang lain seperti 'coronary chemoreflexes'atau 'Bezold-Jarisch reflexes'dan respon iskemik SSP.
Suatu perjalanan fisiologi kegagalan jantung mendadak dapat dilukiskan sebagai berikut: Pada gambar tampak perubahan curah jantung dan tekanan atrium kanan atau 'right atrial pressure'. Pada penelitian laboratorium yang lain atau di buku kardiovaskuler seringkali dijumpai istilah perubahan 'cardiac performance' dan isi akhirdiastolik ventrikel kiri. Pada peristiwa kegagalan jantung mendadak terlihat pergeseran kurva Frank-Starling dari kiri ke kanan dan tampak curah jantung berkurang, dilain pihak terlihat peningkatan tekanan atrium kanan. Diketahui bahwa pada keadaan normal curah jantung berkisar 5 liter per menit dan tekanan atrium kanan menunjukkan tekanan 0 mmHg.
Dalam beberapa detik setelah peristiwa awal gagal jantung mendadak, maka nilai curah jantung berubah menjadi 2 liter per menit dengan tekanan atrium kanan sebesar4 milimeter air raksa. Meningkatnya tekanan atrium kanan ini memperlihatkan adanya bendungan di dalam atrium dan kegagalan jantung memindahkan darah kesistem arteri. Walaupun demikian, curah jantung sebesar dua liter per menit tersebut masih dapat mencukupi kebutuhan hidup sel-sel jaringan dalam batas minimum.
Mekanisme selanjutnya, disusul oleh suatu rangkaian refleks simpatis yang munculsebagai kompensasi terhadap peristiwa kegagalan jantung mendadak sebagai pompa. Adapun mekanismenya berlangsung sebagai berikut: segera setelah terjadi penurunan 'cardiac performance', terjadi penurunan tekanan darah umum, yang rendahnya tekanan darah ini akan merangsang pusat-pusat pengaturan tekanan darah secara cepat seperti refleks baroreseptor yang terletak di daerah glomus caroticum serta perubahan pH, kadar oksigen dan karbon monoksida di dalam plasma darah juga merangsang sinuscaroticus, sehingga terjadi refleks kemoreseptor. Rangkaian refleks ini disertaijuga oleh refleks yang lain seperti 'coronary chemoreflexes'atau 'Bezold-Jarisch reflexes'dan respon iskemik SSP.