FUO yang berkaitan dengan HIV
Kelainan ini diartikan sebagai keadaan demam yang > 38,3 C (101 F) dengan beberapa kali pengukuran selama periode waktu lebih dari 4 minggu pada pasien pasien rawat-jalan yang menderita infeksi HIV atau pada pasien pasien rumah sakit yang dirawat lebih dari 3 hari dengan infeksi HIV Diagnosis ditegakkan iika setelah 3 hari penyelidikan yang mencakup inkubasi kultur selama sedikitnya 2 hari tidak ditemukan sumber penyakit yang menyebabkan demam.
Pada kelompok pasien ini, penyebabnya bi sa berupa infeksi HIV saja. Mycobacterium aviuminrace ilulare ( MAI ), toksoplasmosis, CMy tuberku losrs, pneumocystis carinii, salmonelosis, kriptokokosis, histoplasmosis, limfoma non Hodgkin dan yang penting, demam obat, semuanya ini dapat menjadi penyebab.
Adaptasi semua kategori FUO ini pada skala yang luas dalam kepustakaan akan memungkinkan pengumpulan data yang lebih rasional mengenai kelompok-kelompok yang terpisah ini. Dalam bagian selanjutnya bab ini, pembahasan akan difokuskan pada FUO klasik kecuali bila dinyatakan lain.
SEBAB-SEBAB FUO KLASIK
Tabel 16-2 meringkaskan penemuan-penemuan dari sejumlah penelitian besar tentang demam tidak diketahui asalnya sejak menjelang era antibiotik. Bersamaan waktunya dengan penggunaan antibiotik yang tersebar luas, peningkatan teknologi diagnostik yang bermanfaat, baik noninvasif maupun invasif, telah dikembangkan. Penelitian yang lebih baru mencerminkan tidak hanya.pola penyakit yang berubah namun juga dampak teknologi diagnostik telah membuatnya mungkin untuk menyingkirkan banyak pasien dengan penyakit spesifik dari kategori demam yang tidak diketahui asalnya.
Penggunaan kultur mikrobiologik yang ada di mana-mana dan penggunaan yang tersebar luas dari antibiotik spektrum luas yang poten telah menurunkan jumlah infeksi yang menyebabkan demam yang tidak diketahui asalnya. Ketersediaan luas dari ultrasonografi, tomografi komputer, dan pencitraan resonansi magnetik (MRI) telah meningkatkan deteksi neoplasma okulta dan limfoma yang sebelumnya dipikirkan merupakan demam yang tidak diketahui asalnya.
Demikian juga, ketersediaan tes imunologik yang sangat spesifik dan sensitif telah menurunkan jumlah kasus sistemik lupus eritematosus yang tidak terdeteksi dan penyakit-penyakit autoimun lainnya. Meskipun demikian beberapa generalisasi bisa terjadi. Infeksi tetap menjadi penyebab utama FUO. Tuberkulosis, khususnya tuberkulosis ekstrapulmoner, tetap menjadi penyebab yang penting.
Pada kelompok pasien ini, penyebabnya bi sa berupa infeksi HIV saja. Mycobacterium aviuminrace ilulare ( MAI ), toksoplasmosis, CMy tuberku losrs, pneumocystis carinii, salmonelosis, kriptokokosis, histoplasmosis, limfoma non Hodgkin dan yang penting, demam obat, semuanya ini dapat menjadi penyebab.
Adaptasi semua kategori FUO ini pada skala yang luas dalam kepustakaan akan memungkinkan pengumpulan data yang lebih rasional mengenai kelompok-kelompok yang terpisah ini. Dalam bagian selanjutnya bab ini, pembahasan akan difokuskan pada FUO klasik kecuali bila dinyatakan lain.
SEBAB-SEBAB FUO KLASIK
Tabel 16-2 meringkaskan penemuan-penemuan dari sejumlah penelitian besar tentang demam tidak diketahui asalnya sejak menjelang era antibiotik. Bersamaan waktunya dengan penggunaan antibiotik yang tersebar luas, peningkatan teknologi diagnostik yang bermanfaat, baik noninvasif maupun invasif, telah dikembangkan. Penelitian yang lebih baru mencerminkan tidak hanya.pola penyakit yang berubah namun juga dampak teknologi diagnostik telah membuatnya mungkin untuk menyingkirkan banyak pasien dengan penyakit spesifik dari kategori demam yang tidak diketahui asalnya.
Penggunaan kultur mikrobiologik yang ada di mana-mana dan penggunaan yang tersebar luas dari antibiotik spektrum luas yang poten telah menurunkan jumlah infeksi yang menyebabkan demam yang tidak diketahui asalnya. Ketersediaan luas dari ultrasonografi, tomografi komputer, dan pencitraan resonansi magnetik (MRI) telah meningkatkan deteksi neoplasma okulta dan limfoma yang sebelumnya dipikirkan merupakan demam yang tidak diketahui asalnya.
Demikian juga, ketersediaan tes imunologik yang sangat spesifik dan sensitif telah menurunkan jumlah kasus sistemik lupus eritematosus yang tidak terdeteksi dan penyakit-penyakit autoimun lainnya. Meskipun demikian beberapa generalisasi bisa terjadi. Infeksi tetap menjadi penyebab utama FUO. Tuberkulosis, khususnya tuberkulosis ekstrapulmoner, tetap menjadi penyebab yang penting.